Hi mahasiswa, kali ini saya mau ngepostingin tentang teknik
pengambilan sampel pada kalian. Tentu ini ada kaitannya dengan penelitian, jadi bagi yang masih bingung-bingung dalam menentukan sampel, coba
simak postingan ini, moga bisa membantu dalam memahaminya ya. langsung ja di
simak.
Pengertian dari teknik sampling itu sendiri adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel. Teknik sampling itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Sebelumnya sudah dibahas tentang Teknik Pengambilan Sampel Probability Sampling dan kali ini kita fokus pada Nonprobability Sampling. Nonprobability sampling dapat diartikan sebagai teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk diambil menjadi sampel, dimana Nonprobability Sampling itu meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
Pengertian dari teknik sampling itu sendiri adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel. Teknik sampling itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Sebelumnya sudah dibahas tentang Teknik Pengambilan Sampel Probability Sampling dan kali ini kita fokus pada Nonprobability Sampling. Nonprobability sampling dapat diartikan sebagai teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk diambil menjadi sampel, dimana Nonprobability Sampling itu meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
Adapun penjelasan dari masing-masing
teknik sampling di atas adalah sebagai berikut :
Sampling sistematis, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang sudah diberi nomor urut. Misalnya dalam sebuah populasi terdiri dari 50 orang, dari 50 orang tersebut di beri nomor urut dari 1-50, selanjutnya dapat diambil sampel berdasarkan nomor ganjil saja, atau orang yang bernomor urut genap saja, atau yang memiliki nomor urut dengan kelipatan 2, dll.
Sampling kuota, yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Misalnya akan dilakukan penelitian mengenai pendapat masyarakat terhadap pelayanan suatu rumah sakit, jumlah sampel yang ditentukan adalah 300 orang, kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 300 orang tersebut maka penelitian tersebut dianggap belum selesai, karena belum memehuni kuota yang ditentukan. Biasanya pengumpulan data dilakukan secara berkelompok, misalnya data dikumpulkan oleh 3 orang, maka setiap orang harus dapat menghubungi 100 orang sampel untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan.
Sampling insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan / insidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel, bila orang itu dipandang memenuhi syarat/cocok sebagai sumber data.
Purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya kita akan meneliti tentang kualitas suatu makanan, maka sampel yang diambil yaitu seseorang yang ahli makanan yang dijadikan sebagai sumber data.
Sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasinya digunakan sebagai sampel. Ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, misalnya kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Snowball sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang awalnya jumlahnya kecil kemudian menjadi besar. Dalam penentuan sampel awalnya peneliti memilih seseorang untuk dijadikan sebagai sumber data, namun mungkin karena belum merasa puas, maka peneliti mencari sampel lain 2 atau 3 orang yang dianggap lebih paham dan dapat melengkapi data yang diinginkan, dan begitu seterusnya hingga benar-benar tercapai tujuan pengumpulan data penelitiannya. Dikatakan snowball karena diibaratkan seperti bola salju yang menggelinding, awalnya kecil namun semakin lama maka akan semakin besar. Biasanya teknik ini digunakan untuk penelitian kualitatif.
Sampling insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan / insidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel, bila orang itu dipandang memenuhi syarat/cocok sebagai sumber data.
Purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya kita akan meneliti tentang kualitas suatu makanan, maka sampel yang diambil yaitu seseorang yang ahli makanan yang dijadikan sebagai sumber data.
Sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasinya digunakan sebagai sampel. Ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, misalnya kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Snowball sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang awalnya jumlahnya kecil kemudian menjadi besar. Dalam penentuan sampel awalnya peneliti memilih seseorang untuk dijadikan sebagai sumber data, namun mungkin karena belum merasa puas, maka peneliti mencari sampel lain 2 atau 3 orang yang dianggap lebih paham dan dapat melengkapi data yang diinginkan, dan begitu seterusnya hingga benar-benar tercapai tujuan pengumpulan data penelitiannya. Dikatakan snowball karena diibaratkan seperti bola salju yang menggelinding, awalnya kecil namun semakin lama maka akan semakin besar. Biasanya teknik ini digunakan untuk penelitian kualitatif.
BACA JUGA : Teknik Pengambilan Sampel Probability Sampling
Kurang lebih seperti itu yang dapat saya paparkan di sini mengenai nonprobability sampling. Moga dapat dipahami dengan mudah dan semoga bermanfaat bagi kalian. ^_^ semangat belajarnya ya..
Kurang lebih seperti itu yang dapat saya paparkan di sini mengenai nonprobability sampling. Moga dapat dipahami dengan mudah dan semoga bermanfaat bagi kalian. ^_^ semangat belajarnya ya..
No comments:
Post a Comment