Pengertian Rating Scale dan Jenisnya

A. Pengertian Rating Scale
Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi Rating Scale adalah alat pengumpul data yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku/sifat yang harus dicatat secara bertingkat.  Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir-butir atau item. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan pengertian. Rating Scale adalah salah satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi tentang sifat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara bertingkat.
Pada skala rating observer diminta merefleksikan kesan-kesan lampau ke dalam rating. Teknik ini lebih memberikan cara pencatatan yang mudah dan cepat dalam meringkaskan kesan-kesan hasil pengamatan. Rating scale adalah perluasan checklist. Perbedaan dengan checklist adalah pada rating scale observer mengindikasikan judgement dalam bentuk frekuensi & atau kualitas karakteristik performa (misal: sangat baik, sedang, kurang), sedangkan pada checklist hanya dituliskan hadir tidaknya perilaku.
B. Jenis Rating Scale
Ada beberapa jenis skala rating yang dapat digunakan, yaitu :
  1. Skala grafis
  2. Skala numeris
  3. Standard rating
  4. Cumulated points rating
  5. Force choice rating
  6. Semantic differential

a. Skala Grafis
Menggunakan garis lurus horizontal ataupun kadang vertikal dalam penyajiannya. Misalnya : 



b. Skala Numeris
Angka dalam kebanyakan skala rating digunakan sebagai anchor, tetapi penggunaan angka ini harus didefinisikan secara jelas. Di depan ataupun di belakang setiap deskripsi disediakan ruang untuk membubuhkan tanda (biasanya tanda ) yang menunjukkan kesesuaiannya dengan subjek yang diamati. Bentuk numeris ini kadang disertai bentuk grafis, sehingga observer atau rater hanya menandai angka yang menjadi pilihannya. Misalnya skala enam jenjang utk mengukur orientasi pelayanan pelanggan : 



Atau
1. Bagaimanakah partisipasi peserta didik dalam diskusi kelas?   1 2 3 4 5
2. Bagaimanakah hubungan peserta didik dengan kelompoknya? 1 2 3 4 5
Catatan:
1 = tidak memuaskan             
2 = di bawah rata-rata.
3 = rata-rata
4 = di atas rata-rata
5 = sempurna

c. Standard Rating
Bentuk rating ini sering juga disebut sebagai skala presentase. Anchor presentase meminta observer merating subjek ke dalam suatu kontinum yang bergerak dari 0 s/d 100, dalam perbandingan dengan subjek amatan lain atau kelompok khusus. Misalnya mengukur interpersonal persuasiveness ability : 



d. Cumulated Points Rating
Aitem yang disusun merupakan indikator suatu trait yang akan diukur. Skor akhir skala merupakan penjumlahan kelseluruhan aitem. Misalnya, bagaimana seorang pemilik toko mengobservasi kemampuan pegawainya dalam memberikan pelayanan pada konsumen :


e. Force Choice Rating
Bentuk ini biasanya digunakan dalam bidang militer atau bisnis. Observer diminta memilih kalimat yang menggambarkan kondisi subjek amatan. Misalnya :


f. Semantic Differential
Skala ini menggunakan pasangan kata sifat yang berlawanan dalam memberikan rating. Secara ringkas penyusunan skala sbb :
º    Pilih suatu konsep yang akan diamati
º    Tentukan pasangan kata sifat yang akan digunakan
º    Susun kutub pasangan kata tersebut secara random
Misalnya : 




C. Kelebihan Rating Scale
º    Mudah penggunaannya.
º    Dapat mengetahui intensitas dan gambaran keadaan suatu perilaku/kejadian.
º    Dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan antara realitas dengan persepsi subjektif rater. 

D. Kekurangan Menggunakan Rating Scale
Observer dapat melakukan kesalahan dalam membuat kesimpulan, antara lain :
º    Error of leniency : terlalu longgar
º    Error of central tendency : cenderung ke pusat skala
º    Hallo effect : terkesan hal umum
º    Error of logic : cenderung sama karena dianggap berhubungan
º    Error of contast : memiliki dua arah
º    Ketidakjelasan dalam penggunaan istilah
º    Social desirability effect : secara sosial lebih diterima
º    Skala rating tidak memberi informasi sebab terjadinya perilaku
º    The generosity effect : terjadi ketika ragu-ragu
º    Carry over effect : tidak memisahkan gejala

E. Kegunaan Pemakaian Rating Scale

Hasil observasi dapat dikuantifikasikan beberapa pengamat menyatakan penilaiannya atas seorang siswa terhadap sejumlah alat/sikap yang sama sehingga penilaian-penilaian itu ( ratings ) dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang cukup terandalkan.

F. Kesalahan-kesalahan dalam Rating Scale

   Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi pada rating scale adalah sebagai berikut :
1) Pengamat membuat generalisasi mengenai sikap atau sifat seseorang karena bergaul akrab  dengan siswa
2) Pengamat tidak berani untuk memberikan penilaian sangat baik atau sangat kurang dan karena itu menilai suatu item dalam daftar pada gradasi cukupan (error ofcentral tendency ).
3)  Pengamat membiarkan dirinya terpengaruh oleh penilaiannya terhadap satu dua sikap atau sifat yang dinilai sangat baik atau sangat kurang, sehingga penilaiannyaterhadap item-item lain cenderung jatuh pula pada gradasi sangat baik atau sangat kurang ( hallo effect ). Misalnya bila guru sudah mempunyai kesan negatif terhadap seorang siswa ( A ) yang penampilannya kurang menarik dan kemudian memilih gradasi kurang pada item-item yang lain.
4) Pengamat tidak menangkap maksud dari butir-butir dalam daftar dan kemudian mengartikannya menurut interprestasi sendiri ( logical error )
5) Pengamat kurang memisahkan jawaban terhadap butir yang satu dari jawaban terhadap butir yang lain ( carry over effect ).

Law yang mau comot filenya silahkan download di sini Makalah rating scale dan instrumennya



1 comment:

>