Masalah minimisasi
Pada contoh di atas
tampak bahwa permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan maksimisasi.
Artinya tujuan yang ingin di capai adalah laba (dalam hal ini) semaksimal
mungkin. Kalau fungsi tujuan bersifat minimisasi maka alternatif yang optimal
adalah alternatif yang dapat meminimumkan nilai Z. Bila ditempuh cara yang
menggunakan gambar fungsi Z pada grafik maka untuk mendapatkan titik optimal
garis Z harus digeser ke kiri. Bila ditempuh cara membandingkan nilai Z pada
setiap alternatif maka alternatif yang mempunyai nilai Z terendah adalah
alternatif yang optimal.
Fungsi batasan bertanda
“lebih besar atau sama dengan” ( ≥ )
Apabila fungsi batasan
tidak bertanda ≤ melainkan bertanda
≥ maka arah daerah feasible akan berada
di sebelah kanan atas garis batas tersebut.
Umpama : Batasan ketiga pada permasalahan di atas (6X1
+ 5X2 ≤ 30) diubah tanda ketaksamaannya sehingga menjadi 6X1
+ 5X2 ≥ 30 sedangkan batasan-batasan lain tetap, maka daerah
feasible yang terjadi seperti yang tampak pada gambardi bawah ini, yakni pada
segitiga ABC.
Fungsi batasan bertanda
“sama dengan” ( = )
Apabila fungsi batasan
bertanda = , maka daerah feasible akan terletak pada garis yang memiliki tanda
tersebut. Umpama batasan ketiga pada permasalahan perusahaan sepatu “IDEAL” di
ubah tandanya menjadi 6X1 + 5X2 = 30, sedangkan
batasan-batasan yang lain tetap seperti semula, maka daerah feasible yang baru
terletak pada garis 6X1 + 5X2 = 30 antara titik A dan B,
seperti tampak pada gambar di bawah ini :
Beberapa Pengertian dalam Linear Programming
Beberapa pengertian yang
sering kita jumpai, sebagai berikut :
º Solution (penyelesaian)
Solution adalah jawaban
akhir dari suatu masalah.
º
Feasible Solution
Feasible solution adalah penyelesaian yang tidak
melanggar batasan-batasan yang ada. Misalnya dalam contoh metode grafik di
depan, yang disebut daerah feasible adalah AOBCD
º No Feasible Solution
No feasible solution
berarti tidak ada daerah feasible. Artinya apabila sifat atau letak
batasan-batasan sedemikian sehingga tidak memungkinkan terdapatnya daerah atau
alternatif-alternatif yang feasible. Sebagai contoh batasan ke-3 (6X1
+ 5X2 ≤ 15) pada Gambar 2.2 diubah menjadi 3X1 + 5X2
≥ 60 maka grafiknya sperti tampak pada Gambar 2.10. Pada gambar itu batasan 2X1
≤ 8 menyatakan bahwa daerah feasible mulai garis
X = 4 ke kiri, batasan 3X2
≤ 15 menyatakan bahwa daerah feasible mulai garis X2 = 5
ke bawah dan batasan 3X1 + 5X2 ≥
60 menyatakan bahwa daerah feasible mulai garis 3X1 + 5X2
= 60 ke kanan atas. Akibatnya tidak ada daerah yang tidak melanggar salah satu
dari ketiga batasan itu.
º Optimal Solution
Optimal solution adalah
feasible solution yang mempunyai nilai tujuan (nilai Z dalam fungsi tujuan)
yang optimal atau terbaik (maksimum atau minimum).
Misalnya pada contoh di
depan, dimana fungsi tujuan memaksimumkan Z = 3X1 + 5X2,
maka nilai X1, X2, dan Z pada alternatif-alternatif atau
titik-titik A,B,C dan D pada Gambar 2.2 pada metode grafik. Hasilnya seperti
pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Nilai Z pada alternatif A,B,C dan D untuk memilih
titik yang optimal.
Alternatif
|
Nilai X1
|
Nilai X2
|
Nilai Z
|
Keterangan
|
A
B
C
D
|
4
4
5/6
0
|
0
6/5
5
5
|
12
18
27,50
25
|
Maksimum, optimal
|
º Multiple Optimal Solution
Multiple optimal solutions berarti terdapatnya beberapa
alternatif optimal dalam suatu masalah. Misalnya bila fungsi tujuan dari contoh
di depan diubah menjadi maksimumkan nilai Z = 6X1 + 5X2
maka fungsi tujuan ini bila digambarkan akan sejajar dengan batasan ke-3 (6X1
+ 5X2 ≤ 30), Akibatnya gambar dari fungsi tujuan akan sejajar dengan
batasan ke-3 itu, sehingga bila garis itu digeser ke kanan atas, maka yang
feasible dan paling optimal akan berhimpit dengan batasan ke-3. Oleh sebab itu
titik B dan titik C serta titik-titik yang berada di sepanjang garis itu
semuanya mempunyai nilai Z sama dan optimal, dengan Z = 30.
º Boundary Equation
Boundary equation terjadi
apabila suatu batasan dengan tanda “sama dengan”. Misal bila batasan pertama
(2X1 ≤ 8) diubah tandanya menjadi “sama dengan” (2X1 =
8), maka daerah feasible terletak sepanjang garis X1 = 4 yang tidak
melebihi batasan kedua dan ketiga. Dalam Gambar 2.8 terletak disepanjang garis
antara titik A dan B.
º Corner Point Feasible
Solutions
Coner point feasible
solution adalah feasible solution yang terletak pada sudut (perpotongan) antara
2 garis. Dalam Gambar 2.9 adalah titik-titik (4,0); (4,6/5); (5/6,5); (0,5) dan
(0,0).
º Corner Point Infeasible
Solutions
Titik ini adalah titik
yang terletak pada perpotongan 2 garis tetapi di luar daerah feasible. Pada
Gambar 2.9 adalah titik-titik E,F dan G.
º No Optimal Solutions
No optimal solutions
terjadi apabila suatu masalah tidak mempunyai jawaban atau penyelesaian
optimal. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Tidak ada feasible solutions
2. Ada batasan yang tidak membatasi besar nilai Z.
Faktor ke-2 terjadi
misalnya suatu masalah adalah sebagai berikut :
Fungsi tujuan :
Maksimumkan : Z = 3X1 + 5X2
Batasan-batasan : (1) 2X1 ≤ 8
(2)
X1 ≤ 5
(3) X1 ≥ 0 ; X2 ≥ 0
Batasan-batasan itu dapat kita gambarkan seperti pada
Gambar 2.12.
Karena tidak adanya batasan yang membatasi X2,
maka nilai Z dapat ditambah (digeser ke kanan atas) terus tanpa nilai maksimum.
Ketentuan – Ketentuan
atau Sifat Linear Programming
Dalam
bagian ini akan dibahas beberapa ketentuan yang terdapat pada linear
programming. Ketentuan – ketentuan berikut ini akan dipakai sebagai pedoman di
dalam analisa berikut.
Ketentuan 1 :
(i).
Kalau hanya ada satu
optimal solution, pasti berupa corner point feasible solution.
(ii).
Kalau multiple solutions
maka terdapat lebih dari 2 titik optimal yang terletak pada garis yang
menghubungkan 2 corner solutions.
Ketentuan 2 :
Corner point feasible solutions jumlahnya terbatas. Dalam
contoh di depan hanya ada 5 titik, yaitu O, A, B, C, D.
Ketentuan 3 :
Kalau suatu corner point feasible solution baik dari 2 corner
point feasible solutions yang terdekat, maka titik itu merupakan titik optimal
atau terbaik diantara semua corner point feasible solutions. Dalam contoh di
depan nilai Z pada titik C lebih besar dari nilai-nilai pada titik B dan titik
D, maka titik C pasti mempunyai nilai Z terbesar di antara titik-titik O, A, B,
D. Selama tujuan dari masalah itu memaksimumkan nilai Z, maka titik C merupakan
titik optimal.
BACA JUGA : Program Linier Penyelesaian Menggunakan Metode Grafik
BACA JUGA : Program Linier Penyelesaian Menggunakan Metode Grafik
No comments:
Post a Comment